Seiring perkembangan zaman,
segala sesuatu yang ditawarkan dalam kebutuhan kita terkemas dalam bentuk
instan.
Secara umum instan merupakan
langkah praktis dalam melakukan sesuatu, sehingga mudah dan cepat menjadi
indikatornya.
Namun, belum tentu tepat dalam bidang-bidang tertentu, terlebih dalam bidang pendidikan, karena pendidikan membutuhkan proses yang berkesinambungan.
Sementara pendidikan adalah
pengembangan seluruh aspek dalam kehidupan manusia, baik aspek kognitif,
afektif, maupun aspek psikomotorik.
Untuk mewujudkan hal itu,
tentunya membutuhkan proses yang inten dan tidak bisa dilakukan secara instan,
karena pendidikan sejatinya adalah menanamkan nilai dan karakter dalam diri
manusia.
Contoh kecil yang sering
kita abaikan sebagai orang tua adalah tentang makanan. Mungkin hal itu nampak
sepele, namun sungguh sangat besar efeknya.
Ada sebuah kasus yang sangat
menarik dan perlu menjadi pelajaran bagi kita semua.
Suatu hari di sebuah sekolah
swasta, seorang anak pamit kepada gurunya untuk pergi ke kantin. Sang guru
menanyakan keperluannya. Anak itu menjawab untuk minta bantuan petugas kantin
memasakkan mie instan. Padahal, di sekolah tersebut sangat melarang muridnya
untuk jajan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Setelah ditanya lebih lanjut
ternyata anak itu tidak sempat sarapan di rumah, yang kemudian hanya disiapkan uang
dan mie oleh orang tuanya, kemudian diantar ke sekolahnya.
Kalau kasus seperti di atas
terjadi kepada kita sebagai orang tua, dengan alasan hanya sibuk bekerja dan
lain sebagainya, lantas kapan kita akan menanamkan nilai kasih sayang kepada
anak-anak kita ?
Hal semacam ini sangat penting
untuk diperhatikan oleh kita sebagai orang tua, karena budaya instan mempunyai
efek samping yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Rendahnya kreativitas,
rendahnya moral, lahirnya kemalasan, krisisnya sikap hormat terhadap orang tua,
dan bahkan lahirnya koruptor, mungkin adalah efek dari budaya instan yang sudah
mengakar dalam kehidupan manusia hingga menjadi pandangan hidupnya.
Karenanya, kita sebagai
orang tua mari kita sama-sama introspeksi diri agar tidak terjebak dan
terjerumus ke dalam budaya instan yang akan mengakibatkan keburaman di masa
depan.
Proses yang baik akan menentukan hasil yang baik pula. Wallu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar